Skip to main content

LAGI LAGI JATUH KORBAN DI PERLINTASAN KERETA API,KALI INI SEORANG KAKEK YANG MENJADI KORBAN

PURWOREJO,– Perlintasan Kereta Api (KA) tanpa palang pintu di KM 472 + 500 persawahan antara Stasiun Prembun – Butuhmemakan korban. Rabin (70) warga RT 01 RW02 desa Lubang Kidul, Kecamatan Butuh tewas seketika setelah ditabrak KA Sawunggalih Pagi jurusan Kutoarjo – Pasar Senin Rabu (24/12) pagi sekitar pukul 07.15 WIB.

Menurut Kepala Stasiun Kutoarjo, Yuli Mukti  melalui Humas Stasiun Kutoarjo, Ixwan mengatakan, bermula saat korban sedang berada dipinggir perlintasan KA  dan bermaksud melakukan aktifitas di sawah.

Secara bersamaan KA Sawunggalih Pagi dengan masinis Teguh Rochadiyanto warga Kutoarjo melintas dari arah Kutoarjo menuju Pasar Senin, Jakarta. Tiba dilokasi kejadian KA sudah membunyikan semboyan 35 (bel) serta berusaha mengerem tapi tidak bisa langsung berhenti. ” Karena tidak ada respon dari korban dan jarak terlalu dekat dengan perlintasan maka korban tertemper,” kata Yuli Mukti.

Akibat kejadian itu korban terlempar hingga beberapa meter. Korban meninggal ditempat kejadian dengan luka cukup serius pada kepala dan patah kaki kanan. Setelah dievakuasi oleh anggota Polsuska dan anggota Polsek Butuh selanjutnya jenazah diserahkan ke keluarga korban.

Comments

Popular posts from this blog

BIOGRAFI WALIYULLOH KY.HIMAM PURO (JAWA TENGAH)

Purworejo,- Kyai Imam Puro adalah seorang ulama besar pada masanya yang hidup di masa Perang Diponegoro (1800-1900). Beliau merupakan salah satu pendukung Pangeran Diponegoro di wilayah Purworejo. "Dulu santri Kyai Imam Puro mencapai ribuan dan diperbantukan kepada Pangeran Diponegoro untuk melawan Belanda,"tutur Thoifur (70), Juru Kunci Makam Kyai Imam Puro, Sabtu (30/05/2015). Menurut Thoifur yang masih sedarah dengan ulama kharismatik itu, Kyai Imam Puro adalah sosok ulama nasionalis. "Konon beliau adalah generasi ke-9 Sultan Agung. Karena mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro, Kyai Imam Puro pernah ditahan Belanda,"terangnya. Santri Kyai Imam Puro tersebar ke seantero Nusantara. Beliau adalah penyebar ajaran thoriqoh sattoriyah lewat Pondok Pesantren Ngemplak di  Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo, tidak jauh dari bukit Geger Menjangan tempat beliau dimakamkan. "Sejak Kyai Imam Puro wafat tahun 1880, makamnya selalu diziarahi ribuan pengikutnya. Bahkan

Mau lagi mass

Hai para sahabat BLOG MAS ARIF, pada postingan kali ini saya akan membawakan artikel humor yang menarik,tentunya untuk menghilangkan setres kalian semua. Oke langsung saja kita simak critanya. Kisah ini berawal dari seorang ayah memberi pertanyaan kepada anaknya yang sebentar lagi mau menikah Ayah:"nak kamu tau tidak,fungsi jari tengah di malam pertamamu nanti?" Anak:"tiadak tau yah,emang apa sih fungsinya yah?" Ayah:"kamu akan tau nanti kalau sudah menikah". Sang anakpun penasaran apa fungsi jari tengahnya di malam pertamanya nanti. Selang beberapa bualan sang anakpun menikah, tetapi dia masih penasaran dengan apa yang dikatakan ayahnya,diapun mendekati ayahnya Anak:"ayah,sekarang kan aku sudah menikah,jadi aku mau tau jawabanya!" Ayah:"(sambil ketawa)gini nak, nanti pas kamu sama istrimu melakukan malam pertama,dan kamu sudah capek tapi istrimu belum dan minta lagi, nah di sinilah jari tengahmu berfungsi" Anak:"gimana c